Logo Teachy
Masuk

Bab buku dari Keteksualan: Kohesi dan Koherensi

Lara dari Teachy


Bahasa Indonesia

Asli Teachy

Keteksualan: Kohesi dan Koherensi

Pendahuluan

Relevansi topikal

Keteksan: Kepaduan dan Koherensi adalah konsep inti untuk memahami dan menghasilkan teks yang masuk akal dan efisien untuk fungsi komunikatifnya. Dalam lingkup pelajaran Bahasa Indonesia, khususnya di Sekolah Dasar, memahami konsep-konsep ini sangat penting untuk mengembangkan keterampilan membaca, menginterpretasi, dan menulis. Kepaduan teks memberikan kelancaran, memungkinkan gagasan terhubung secara logis dan berurutan, sementara koherensi memastikan logika internal teks, memastikan bahwa semua bagian kalimat cocok dalam pemahaman yang utuh. Kedua konsep itu adalah perangkat penting untuk mencapai kejelasan, ketepatan, dan keanggunan dalam ekspresi tertulis dan lisan. Karena itu, menguasai kepaduan dan koherensi memampukan pembaca dan penulis untuk membaca dan membangun dunia tekstual dengan kompetensi dan keterampilan.

Kontekstualisasi

Dalam konteks yang lebih luas dari pelajaran Bahasa Indonesia dan kurikulum kelas 6 Sekolah Dasar, topik Keteksan: Kepaduan dan Koherensi mengacu pada jembatan antara tata bahasa dan penggunaan bahasa yang efektif dalam situasi komunikasi praktis. Ini adalah tahap lanjutan dalam literasi, menandai transisi dari fokus pada aspek-aspek bahasa yang terisolasi, seperti fonetika dan morfosintaksis, ke visi teks yang lebih terintegrasi dan fungsional. Perolehan konsep-konsep ini sejalan dengan pedoman kurikulum nasional, yang mengharuskan pembentukan individu yang mampu menginterpretasi dan menghasilkan teks yang beragam, berpartisipasi aktif dalam praktik sosial membaca dan menulis. Dalam pengertian ini, pendekatan kepaduan dan koherensi tekstual sangat strategis dalam membentuk siswa yang berpikir kritis, reflektif, dan kompeten secara linguistik.

Teori

Contoh dan kasus

Untuk mengungkap misteri tekstual yang disebut kepaduan dan koherensi, bayangkan sebuah konstruksi. Jika kata adalah batu bata, kepaduan adalah semen yang menyatukannya, sementara koherensi adalah rancangan arsitek yang memberi makna pada letak batu bata ini. Contohnya adalah paragraf yang dimulai dengan kalimat berikut: 'Matahari sangat penting untuk kehidupan di Bumi'. Selanjutnya, semua kalimat yang ditambahkan harus terhubung dengan gagasan sentral ini, seperti 'Matahari menyediakan energi yang dibutuhkan tumbuhan untuk melakukan fotosintesis', yang menjaga kepaduan dengan menggunakan elemen-elemen referensi pada gagasan sebelumnya. Koherensi akan terbukti jika pada akhir paragraf ini, kita memiliki pemahaman yang jelas dan logis mengenai peran matahari bagi kehidupan di Bumi, tanpa penyimpangan tematik yang tidak terduga, seperti kalimat tentang perekonomian negara yang jauh, yang akan merusak arsitektur teks.

Komponen

Kepaduan Tekstual

Kepaduan tekstual adalah sekumpulan proses linguistik yang meningkatkan hubungan antara elemen-elemen dalam teks, memberikan urutan logis dan dapat dipahami. Kepaduan ini dapat dilakukan melalui kata penghubung, kata ganti, sinonim, dan berbagai sumber daya tata bahasa. Contohnya, penggunaan kata ganti seperti 'dia', 'mereka', 'ia' untuk merujuk pada subjek atau objek yang disebutkan sebelumnya dalam teks berkontribusi pada pemeliharaan kepaduannya, menghindari pengulangan yang tidak perlu. Pemilihan kata penghubung yang memadai, seperti 'namun', 'demikian', 'karena itu', 'sehingga', menunjukkan relasi sebab akibat, kontras, kesimpulan, antara lainnya, yang penting untuk pengembangan topik teks. Selain itu, sinonim dan ekspresi ekivalen menjalankan fungsi pembaruan leksikal, tanpa merusak referensi awal, menjaga alur bacaan tanpa redundansi yang dapat membuatnya monoton atau membingungkan.

Koherensi Tekstual

Dianggap sebagai pilar sentral keteksan, koherensi adalah sifat yang memberikan makna pada teks, memastikan bahwa berbagai bagian membentuk keseluruhan yang bermakna. Koherensi tidak hanya ada dalam elemen linguistik, tetapi juga dalam relasi antara teks dan pengetahuan dunia lawan bicara. Sebuah wacana adalah koheren jika terdapat organisasi ide yang logis, dan pembaca atau pendengar dapat menemukan interpretasi yang masuk akal dalam konteksnya. Karena itu, koherensi bertanggung jawab untuk menghindari kontradiksi, memastikan relevansi informasi, dan menjamin bahwa teks memenuhi ekspektasi dan tujuan komunikatif. Contoh ilustrasi untuk koherensi adalah teks argumentatif yang setiap argumennya disajikan untuk mendukung tesis utama, dan pembaca dapat dengan jelas memahami posisi penulis dan poin-poin dasar argumen tersebut.

Pendalaman topik

Untuk memperdalam konsep kepaduan dan koherensi sama dengan menyelami esensi komunikasi yang efektif. Kepaduan, misalnya, berfungsi tidak hanya pada tingkat kata atau kalimat, tetapi juga sebagai sistem yang mencakup seluruh teks. Anafora, katafora, elipsis, dan substitusi leksikal adalah contoh perangkat kohesif yang berfungsi pada tingkat teks yang berbeda. Selain itu, kepaduan dapat diekspresikan dengan artikulasi temporal dan spasial dalam teks. Di sisi lain, koherensi tekstual tidak selalu transparan atau objektif, dapat sangat bergantung pada konteks sosiokultural dan latar belakang pelaku, membawa aspek pragmatik bahasa ke permukaan. Koherensi dapat dibangun, dijaga, atau bahkan rusak secara sengaja untuk memperoleh gaya retorik atau stilistika, yang menunjukkan kompleksitas dan relevansinya dalam interpretasi dan produksi teks.

Istilah penting

Kepaduan: Relasi koneksi dan harmoni antara kata, kalimat, atau bagian teks, yang dilakukan oleh sumber daya linguistik. Koherensi: Keterkaitan, integrasi, dan kejelasan antara ide-ide dalam teks, memastikan bahwa teks ditafsirkan sebagai keseluruhan yang bermakna. Anafora: Referensi pada istilah atau ide yang disebutkan sebelumnya dalam teks. Katafora: Referensi pada istilah atau ide yang akan disebutkan kemudian dalam teks. Elipsis: Penghilangan istilah yang mudah dikenali dari konteksnya. Substitusi leksikal: Penggunaan sinonim, antonim, hiponim, atau hipernim untuk merujuk pada ide yang sudah dinyatakan.

Praktik

Refleksi tentang topik

Keteksan: Kepaduan dan Koherensi bukan hanya topik untuk dipelajari dalam ujian: topik ini adalah esensi komunikasi yang efektif dalam kehidupan sehari-hari kita. Pernahkah Anda berpikir bagaimana petunjuk resep akan menjadi membingungkan tanpa elemen-elemen ini? Atau bagaimana panduan perakitan rak buku akan menjadi tidak berguna jika kalimat-kalimatnya tidak terhubung dengan baik? Merenungkan konsep-konsep ini membantu memahami pentingnya mengekspresikan diri dengan jelas, baik dalam tugas sekolah, email profesional, atau postingan media sosial. Kami mengundang Anda untuk mengamati teks di sekitar Anda: identifikasi sumber daya kohesif dan hal yang membuat pesan menjadi koheren atau tidak. Bagaimana ketiadaan aspek-aspek ini dapat mengubah pemahaman atau bahkan keefektifan komunikasi?

Latihan pengantar

Identifikasi kata penghubung dalam kalimat berikut dan jelaskan relasi yang dibuatnya antara ide-ide: 'Saya belajar untuk ujian, namun saya memutuskan untuk istirahat.'

Baca paragraf berikut, lalu tulis ulang untuk menghilangkan pengulangan kata, menggantinya dengan kata ganti atau sinonim yang tepat: 'Anak itu membeli buku. Bujunya tentang petualangan luar angkasa. Anak itu menggemari buku itu.'

Pertimbangkan teks berikut dan identifikasi poin mana pun yang tidak koheren, berikan alasan jawaban Anda: 'Paus hidup di lautan. Sepak bola adalah olahraga populer. Lautan sedang tercemar.'

Proyek dan Penelitian

Proyek Penelitian: Pembuatan Jurnal Tekstual. Selama seminggu, kumpulkan contoh teks yang beragam dari keseharian Anda: iklan, berita, pesan, lirik lagu, petikan buku, antara lain. Analisis kepaduan dan koherensi yang ada, identifikasi sumber daya yang digunakan untuk membangunnya. Pada akhir minggu, bagikan penemuan Anda dalam laporan, refleksikan bagaimana elemen-elemen ini berkontribusi pada keefektifan komunikasi dalam berbagai jenis teks.

Perluasan

Penguasaan konsep kepaduan dan koherensi membuka pintu untuk mengeksplorasi bidang seperti analisis wacana, disiplin yang mengkaji bagaimana bahasa digunakan dalam teks untuk mengekspresikan makna dan ideologi. Selain itu, siswa dapat tertarik pada linguistik tekstual, yang memperdalam struktur dan strategi yang membuat teks dipahami sebagai teks. Intertekstualitas adalah konsep menarik lainnya yang membahas bagaimana teks berdialog satu sama lain. Dengan mengenali kiasan, kutipan, dan parodi, pembaca dapat memahami lapisan makna tambahan, memperluas kompetensi interpretatif mereka. Pengetahuan ini dapat sangat berguna dalam aktivitas membaca kritis berbagai media, sangat diperlukan di era informasi.

Kesimpulan

Kesimpulan

Pada akhir bab ini, kami menekankan bahwa keteksan, yang didukung oleh kepaduan dan koherensi, lebih dari sekadar keterampilan linguistik; itu adalah pilar penting untuk komunikasi manusia. Kepaduan tekstual, dengan mekanisme koneksinya seperti kata ganti, kata penghubung, dan sinonim, memainkan peran penting dalam membangun teks yang lancar dan dapat diakses, memungkinkan pembaca mengikuti perkembangan ide-ide yang disajikan tanpa tersendat atau bingung. Dengan mengartikulasikan bagian-bagian teks dengan perangkat referensi dan koneksi, kepaduan memungkinkan kata-kata yang terisolasi berubah menjadi pesan yang dapat dipahami dan bermakna.

Koherensi, pada gilirannya, muncul tidak hanya dari relasi yang harmonis antara bagian-bagian teks, tetapi juga dari interaksi antara bagian-bagian ini dan pengetahuan dunia pembaca atau pendengar. Koherensi memastikan bahwa teks dianggap sebagai keseluruhan yang logis dan relevan, menghormati prinsip-prinsip tanpa kontradiksi, relevansi, dan informatif. Koherensi tekstual sangat dinamis dan relatif, bergantung pada kemampuan pelaku untuk berbagi pemahaman dan asumsi umum, dan di situlah subjektivitas dan budaya berperan dalam interpretasi tekstual.

Akhirnya, penguasaan kepaduan dan koherensi mengarah pada implikasi yang signifikan di luar ruang kelas. Dengan meningkatkan persepsi dan penggunaan elemen-elemen ini, tidak hanya muncul pembaca dan penulis yang lebih terampil, tetapi juga individu yang lebih siap untuk praktik komunikasi tak terbatas yang meliputi hubungan sosial dan pekerjaan. Dengan mendorong refleksi kritis dan pengamatan penuh perhatian pada berbagai teks yang ada di sekitar kita, kesadaran muncul tentang potensi tulisan dan lisan, penting untuk membangun wacana persuasif, presentasi yang jelas, dan dialog yang efektif. Pada akhirnya, kepaduan dan koherensi adalah perangkat pemberdayaan dalam masyarakat informasi, memungkinkan setiap individu tidak hanya menguraikan, tetapi juga membangun makna dengan tepat dan terampil.


Iara Tip

Ingin mendapatkan akses ke lebih banyak bab buku?

Di platform Teachy, Anda dapat menemukan berbagai materi tentang topik ini untuk membuat Pelajaran Anda lebih dinamis! Permainan, slide, kegiatan, video, dan banyak lagi!

Pengguna yang melihat bab buku ini juga menyukai...

Default Image
Imagem do conteúdo
Buku
Menyelami Cerita: Seni Menyusun Ulasan Buku Fiksi
Lara dari Teachy
Lara dari Teachy
-
Image
Imagem do conteúdo
Buku
Modus Imperatif: Ragam Baku dan Bahasa Gaul | Bab Buku
Lara dari Teachy
Lara dari Teachy
-
Image
Imagem do conteúdo
Buku
Kata-kata dengan Lebih dari Satu Arti | Bab Buku
Lara dari Teachy
Lara dari Teachy
-
Default Image
Imagem do conteúdo
Buku
Menelusuri Jejak Budaya: Evolusi Genre Sastra Indonesia
Lara dari Teachy
Lara dari Teachy
-
Teachy logo

Kami menciptakan kembali kehidupan guru dengan kecerdasan buatan

Instagram LogoLinkedIn LogoYoutube Logo
BR flagUS flagES flagIN flagID flagPH flagVN flagID flagID flagFR flag
MY flagur flagja flagko flagde flagbn flagID flagID flagID flag

2025 - Semua hak dilindungi undang-undang