Logo Teachy
Masuk

Bab buku dari Keteksualan: Kohesi dan Koherensi

Avatar padrão

Lara dari Teachy


Bahasa Indonesia

Asli Teachy

Keteksualan: Kohesi dan Koherensi

Mengungkap Keajaiban Penulisan: Kohesi dan Koherensi

Bayangkan Anda sedang menceritakan sebuah cerita yang menarik kepada seorang teman, tetapi ide-ide Anda semua terputus dan tidak masuk akal. Teman Anda mungkin akan bingung dan kehilangan minat, bukan? Dengan cara yang sama, saat kita menulis sebuah teks, kita perlu memastikan bahwa ide-ide kita terorganisir dengan baik dan saling terhubung. Di sinilah konsep koherensi dan kohesi masuk. Seperti dalam komunikasi sehari-hari kita, di mana kita perlu jelas agar dipahami, dalam penulisan kita perlu menggunakan alat yang membantu ide-ide kita menyatu seperti potongan teka-teki.

Di sekolah, Anda mungkin sudah merasakan frustrasi saat membaca sebuah teks dan tidak memahami apa pun karena kalimat-kalimatnya tampaknya tidak saling terkait. Atau, mungkin Anda pernah menulis sebuah esai dan menerima umpan balik yang menyatakan bahwa ide-ide Anda membingungkan. Mempelajari tentang kohesi dan koherensi akan membantu Anda menghindari situasi tersebut, membuat tulisan Anda lebih jelas, logis, dan menarik. Dan ini tidak hanya berguna untuk sekolah, tetapi juga untuk kehidupan, karena kemampuan untuk mengekspresikan diri dengan baik adalah keterampilan berharga dalam situasi apa pun.

Tahukah Anda?

Tahukah Anda bahwa bahkan naskah film menggunakan kohesi dan koherensi untuk menarik perhatian penonton? Pikirkan tentang film-film favorit Anda: adegan dan dialog terhubung sedemikian rupa sehingga cerita membuat rasa dari awal hingga akhir. Tanpa elemen-elemen ini, itu akan seperti menonton film yang penuh dengan adegan acak, di mana tidak ada yang saling terhubung. Jadi, lain kali Anda menonton film atau serial, perhatikan bagaimana adegan-adegan terhubung dan bagaimana hal itu menjaga minat Anda!

Pemanasan

Kohesi adalah lem yang menjaga bagian-bagian dari sebuah teks tetap terikat. Ini terwujud melalui penggunaan pronomina, konjungsi, sinonim, dan sumber lainnya yang menghindari pengulangan yang tidak perlu dan membuat kalimat dan paragraf tersambung secara harmonis. Bayangkan setiap kalimat adalah bata dan kohesi adalah semen yang menyatukannya, membentuk dinding yang kuat dan baik dibangun.

Sementara itu, koherensi berkaitan dengan logika internal teks. Ini tentang memastikan bahwa ide-ide mengalir secara alami dan bahwa pembaca dapat mengikuti alur pemikiran dari awal hingga akhir. Ini seperti menceritakan sebuah cerita: Anda perlu menyajikan peristiwa dalam urutan logis, di mana setiap bagian masuk akal terkait dengan sebelumnya dan mempersiapkan jalan untuk yang berikutnya. Tanpa koherensi, pembaca akan tersesat dan teks kehilangan tujuannya.

Saya Sudah Tahu Itu...

Di atas selembar kertas, tuliskan semua yang sudah Anda ketahui tentang Keteksualan: Kohesi dan Koherensi.

Saya Ingin Tahu Tentang...

Di lembar yang sama, tuliskan semua yang ingin Anda pelajari tentang Keteksualan: Kohesi dan Koherensi.

Tujuan Pembelajaran

  • Memahami konsep kohesi dan koherensi teks.
  • Mengenali dan menggunakan sumber kohesi referensial dan sumber semantis seperti sinonimi, antonimi, dan homonimi.
  • Mengidentifikasi mekanisme representasi berbagai suara dalam teks.

Kohesi Referensial

Kohesi referensial adalah salah satu pilar dasar untuk menyusun teks yang kohesif. Ini merujuk pada penggunaan elemen yang merujuk pada bagian lain dari teks, menciptakan penghubung antara kalimat dan paragraf. Ini bisa dilakukan melalui pronomina, seperti 'dia', 'itu', 'ini', 'itu', dan lainnya. Pronomina ini menghindari pengulangan kata yang tidak perlu dan menjaga aliran teks lebih alami dan menyenangkan untuk dibaca.

Misalnya, bayangkan sebuah teks yang mengatakan: 'Maria pergi ke pasar. Maria membeli apel. Maria bertemu seorang teman.' Sekarang, lihat bagaimana kohesi referensial meningkatkan kelancaran: 'Maria pergi ke pasar. Dia membeli apel dan bertemu seorang teman.' Perhatikan bagaimana penggunaan pronomina 'dia' menghindari pengulangan nama 'Maria' dan membuat bacaan lebih lancar dan menyenangkan.

Selain pronomina, kita juga dapat menggunakan sinonim dan ekspresi lain yang merujuk pada ide atau objek yang sama yang disebutkan sebelumnya. Misalnya, 'Anjing itu berada di jalan. Binatang itu tampak tersesat.' Di sini, 'binatang itu' adalah referensi kohesif yang menghindari pengulangan kata 'anjing'.

Refleksi

Renungkan tentang bagaimana Anda menggunakan pronomina dan sinonim dalam percakapan sehari-hari Anda. Ketika Anda menceritakan sebuah cerita kepada seorang teman, apakah Anda mengulang nama orang dan objek sepanjang waktu atau menggunakan pronomina dan referensi lainnya untuk menjaga percakapan tetap mengalir? Pikirkan tentang bagaimana kemampuan ini untuk menghubungkan ide-ide dapat membantu Anda berkomunikasi dengan cara yang lebih efektif dan menyenangkan.

Kohesi Leksikal

Kohesi leksikal adalah penggunaan kata-kata yang saling berhubungan untuk mempertahankan kesatuan teks. Ini termasuk penggunaan sinonim, antonim, dan kata-kata yang termasuk dalam bidang semantik yang sama. Misalnya, dalam narasi tentang olahraga, kita dapat menggunakan istilah seperti 'pemain', 'pertandingan', 'gol', 'tim', yang semuanya berasal dari bidang semantik yang sama dan berkontribusi pada kohesi teks.

Sinonim adalah kata-kata berbeda yang memiliki arti yang mirip. Menggunakan sinonim membantu menghindari pengulangan kata dan menjaga teks tetap menarik. Misalnya, alih-alih mengulang kata 'bahagia' berkali-kali, Anda bisa menggunakan 'senang', 'gembira', atau 'puas'. Sementara antonim adalah kata-kata dengan arti yang berlawanan, dan penggunaannya dapat membantu menciptakan kontras dan memperkaya teks. Misalnya, 'Hari itu cerah, tetapi malamnya menjadi dingin dan gelap.'

Selain sinonim dan antonim, Anda dapat menggunakan hiponim (kata yang lebih spesifik) dan hiperonnim (kata yang lebih umum) untuk menciptakan kohesi leksikal. Misalnya, 'buah' adalah hiperonnim dari 'apel', 'pisang', dan 'jeruk'.

Refleksi

Pikirkan tentang bagaimana Anda bisa bervariasi dalam kosakata Anda sehari-hari untuk membuat percakapan Anda lebih menarik. Apa beberapa kata yang sering Anda ulang? Cobalah mencari sinonim untuk kata-kata ini dan gunakan dalam percakapan Anda berikutnya. Bagaimana itu mengubah cara orang menanggapi Anda?

Kohesi Konjungtif

Kohesi konjungtif adalah penghubung antara kalimat dan paragraf menggunakan kata penghubung. Kata penghubung adalah kata atau ekspresi yang menetapkan hubungan penambahan, kontras, sebab, akibat, antara lainnya. Mereka membantu membimbing pembaca melalui teks, menunjukkan bagaimana ide-ide saling berkaitan. Contoh umum dari kata penghubung termasuk 'dan', 'tetapi', 'oleh karena itu', 'karena', 'selain itu', 'namun', dan lain-lain.

Misalnya, dalam kalimat seperti 'Saya belajar keras, oleh karena itu, saya lulus ujian', kata penghubung 'oleh karena itu' menunjukkan hubungan sebab dan akibat antara kedua bagian kalimat. Tanpa kata penghubung, sebuah teks dapat terasa seperti kumpulan ide yang tidak terhubung, menyulitkan pemahaman pembaca. Mereka sangat penting untuk menciptakan narasi yang lancar dan koheren.

Selain kata penghubung sederhana, Anda juga bisa menggunakan ekspresi yang lebih kompleks untuk memperkaya teks Anda, seperti 'sehubungan dengan', 'walaupun', 'karena', dan lainnya. Ekspresi ini membantu menciptakan teks yang lebih canggih dan menarik, memberikan pengalaman membaca yang lebih menyenangkan.

Refleksi

Amati bagaimana Anda menggunakan kata penghubung dalam percakapan dan tulisan Anda. Apakah Anda bisa lebih bervariasi dalam kata penghubung yang Anda gunakan? Cobalah menggunakan kata penghubung baru dalam tulisan Anda berikutnya dan lihat bagaimana mereka dapat membantu mengatur ide-ide Anda dengan lebih baik dan membuat teks Anda lebih jelas dan menarik.

Koherensi Teksual

Koherensi teksual adalah logika internal teks. Ini memastikan bahwa ide-ide yang disajikan masuk akal secara keseluruhan, mengikuti urutan logis dan alami. Sebuah teks yang koheren adalah teks di mana setiap kalimat dan paragraf menyatu dengan sempurna, seperti potongan teka-teki, membentuk gambaran yang jelas dan lengkap. Untuk mencapai koherensi, penting untuk merencanakan teks sebelum menulisnya, menetapkan awal, tengah, dan akhir.

Misalnya, dalam sebuah narasi, Anda harus menyajikan peristiwa dalam urutan yang masuk akal, menghindari lompatan waktu atau logika yang dapat membingungkan pembaca. Jika Anda menceritakan sebuah cerita tentang hari di pantai, mulailah dengan menggambarkan kedatangan di lokasi, kemudian kegiatan yang dilakukan, dan akhirnya kembali ke rumah. Melompat dari satu kegiatan ke kegiatan lainnya tanpa transisi yang jelas dapat merusak koherensi teks.

Selain itu, koherensi juga melibatkan konsistensi informasi yang disajikan. Hindari kontradiksi dan pertahankan nada yang seragam sepanjang teks. Jika Anda mulai menceritakan dari sudut pandang orang pertama, pertahankan perspektif ini hingga akhir. Jika Anda menulis teks formal, hindari bahasa gaul dan ekspresi sehari-hari.

Refleksi

Renungkan tentang pentingnya merencanakan cerita dan tulisan Anda sebelum menulisnya. Bagaimana perencanaan dapat membantu Anda mengorganisir ide dengan lebih baik dan menghindari kontradiksi? Pikirkan tentang situasi di mana Anda menceritakan sebuah cerita dengan cara yang membingungkan. Apa yang bisa Anda lakukan berbeda untuk membuatnya lebih koheren?

Dampak pada Masyarakat Saat Ini

Kemampuan untuk menulis teks yang kohesif dan koheren memiliki dampak signifikan dalam masyarakat saat ini. Di dunia di mana komunikasi yang efektif sangat penting, kemampuan untuk mengorganisir dan mengekspresikan ide dengan jelas merupakan keuntungan kompetitif. Ini berlaku tidak hanya di lingkungan sekolah, tetapi juga di pasar kerja dan interaksi sehari-hari. Profesional yang menguasai keterampilan ini cenderung lebih persuasif dan lebih mudah mendapatkan kepercayaan dari rekan-rekan dan atasan mereka.

Selain itu, kohesi dan koherensi sangat penting untuk konsumsi informasi. Di era kelebihan informasi ini, teks yang terstruktur dengan baik membantu pembaca memahami dan mengingat konten dengan lebih baik. Ini berkontribusi pada audiens yang lebih terinformasi dan mampu mengambil keputusan yang lebih sadar dan berdasarkan bukti. Oleh karena itu, dengan mengembangkan keterampilan ini, Anda tidak hanya meningkatkan kemampuan menulis Anda, tetapi juga mempersiapkan diri untuk menjadi komunikator yang efektif dan warga negara yang terinformasi.

Merangkum

  • Kohesi referensial: Penggunaan pronomina dan ekspresi untuk menghindari pengulangan dan menghubungkan bagian-bagian teks.
  • Kohesi leksikal: Penggunaan sinonim, antonim, dan kata-kata yang berhubungan untuk mempertahankan kesatuan teks.
  • Kohesi konjungtif: Penghubungan antara kalimat dan paragraf melalui kata penghubung yang menetapkan hubungan penambahan, kontras, sebab, akibat, dll.
  • Koherensi teksual: Logika internal teks, memastikan bahwa ide-ide yang disajikan masuk akal secara keseluruhan dan mengikuti urutan logis.
  • Representasi berbagai suara: Mengakomodasi berbagai perspektif dan suara dalam teks, baik melalui pembicaraan langsung, tidak langsung, atau tidak langsung yang bebas.

Kesimpulan

  • Kohesi dan koherensi adalah esensial untuk menciptakan teks yang jelas, logis, dan menarik.
  • Menggunakan pronomina dan sinonim membantu menghindari pengulangan dan menjaga aliran teks lebih alami.
  • Kata penghubung sangat penting untuk membantu pembaca melalui teks, menunjukkan hubungan antara ide-ide.
  • Merencanakan teks sebelum menulisnya adalah kunci untuk memastikan koherensi dan konsistensi informasi.
  • Mengembangkan keterampilan ini meningkatkan komunikasi dan mempermudah pemahaman informasi, baik di sekolah maupun dalam kehidupan sehari-hari.

Apa yang Saya Pelajari?

  • Bagaimana kohesi referensial dapat membantu Anda berkomunikasi dengan cara yang lebih efektif dan menyenangkan?
  • Dengan cara apa variasi kosakata dapat membuat percakapan Anda lebih menarik dan melibatkan?
  • Bagaimana perencanaan sebelumnya dari cerita dan tulisan Anda dapat membantu Anda menghindari kontradiksi dan mengorganisir ide dengan lebih baik?

Melangkah Lebih Jauh

  • Tulislah sebuah paragraf kecil tentang sebuah hari di sekolah, menggunakan pronomina untuk menghindari pengulangan nama dan kata.
  • Buatlah daftar sinonim dan antonim untuk kata 'bahagia', 'sedih' dan 'penting'. Kemudian, gunakan masing-masing sinonim dalam kalimat berbeda.
  • Tulislah sebuah narasi pendek tentang sebuah petualangan di taman, menggunakan kata penghubung untuk menghubungkan kalimat dan paragraf, memastikan kohesi dan koherensi teks.

Iara Tip

Ingin mendapatkan akses ke lebih banyak bab buku?

Di platform Teachy, Anda dapat menemukan berbagai materi tentang topik ini untuk membuat Pelajaran Anda lebih dinamis! Permainan, slide, kegiatan, video, dan banyak lagi!

Pengguna yang melihat bab buku ini juga menyukai...

Image
Imagem do conteúdo
Buku
Mengungkap Kekuatan Judul: Sebuah Perjalanan Sastra
Lara dari Teachy
Lara dari Teachy
-
Default Image
Imagem do conteúdo
Buku
Memahami Judul Teks Nonfiksi: Pintu Gerbang Pengetahuan
Lara dari Teachy
Lara dari Teachy
-
Image
Imagem do conteúdo
Buku
📚 Penjelajah Sastra: Sebuah Pengantar Ajaib ke dalam Sastra
Lara dari Teachy
Lara dari Teachy
-
Image
Imagem do conteúdo
Buku
Menguasai Kalimat Koordinasi
Lara dari Teachy
Lara dari Teachy
-
Teachy logo

Kami menciptakan kembali kehidupan guru dengan kecerdasan buatan

Instagram LogoLinkedIn LogoYoutube Logo
BR flagUS flagES flagIN flagID flagPH flagVN flagID flagID flagFR flag
MY flagur flagja flagko flagde flagbn flagID flagID flagID flag

2025 - Semua hak dilindungi undang-undang