TOPIK - Fungsi Organik: Nomenklatur Amina
Kata Kunci
- Amina
- Gugus Fungsi
- Nitrogen
- Turunan Amoniak
- Rantai Alkil
- IUPAC
- Nomenklatur Sistematis
- Substituen
- Awalan
- Akhiran
Pertanyaan Kunci
- Apa yang mengidentifikasi amina dalam struktur organik?
- Bagaimana mengidentifikasi dan menyebutkan nama untuk amina berdasarkan aturan IUPAC?
- Apa perbedaan nomenklatur untuk amina primer, sekunder, dan tersier?
- Bagaimana substituen memengaruhi nomenklatur amina?
Topik Penting
- Mengidentifikasi gugus fungsi -NH2 (amina primer), -NHR (amina sekunder) atau -NR2 (amina tersier).
- Hierarki nomenklatur: primer < sekunder < tersier < kuartener.
- Aturan nomenklatur IUPAC dengan contoh praktis.
- Membedakan antara nomenklatur umum dan sistematis.
Detail - Rumus dan Aturan Penamaan
- Amina Primer: Nama gugus alkil yang terikat pada nitrogen + amina. Contoh: metanamina.
- Amina Sekunder: Nama gugus alkil dalam urutan abjad + amina. Contoh: dimetilamina.
- Amina Tersier: Nama gugus alkil dalam urutan abjad yang diikuti oleh "amina". Contoh: trimetilamina.
- Jika terdapat rantai utama yang lebih panjang: Nama rantai utama + posisi nitrogen + nama substituen + "amina". Contoh: N-etil-N-metilpropan-1-amina.
CATATAN - Detail dari Nomenklatur Amina
-
Amina: Senyawa organik yang mengandung satu atau lebih gugus fungsi yang mengandung nitrogen, yang diturunkan dari amonia (NH₃) dengan mengganti satu atau lebih hidrogen dengan gugus alkil atau aril.
-
Gugus Fungsi: Elemen yang menetapkan klasifikasi senyawa organik dan menentukan sifat kimianya. Untuk amina, gugusnya adalah -NH₂, -NHR, atau -NR₂.
-
Nitrogen: Unsur kimia yang penting dalam amina, membentuk ikatan dengan gugus alkil atau aril yang menggantikan hidrogen pada amonia.
-
Turunan Amonia: Amina dianggap sebagai turunan amonia, di mana satu atau beberapa hidrogen digantikan oleh rantai karbon (gugus).
-
Rantai Alkil: Sekelompok atom karbon dan hidrogen yang terikat dalam rantai terbuka, yang dapat terikat pada nitrogen pada amina.
-
IUPAC: Singkatan dari 'International Union of Pure and Applied Chemistry', yang menetapkan aturan nomenklatur untuk senyawa kimia.
-
Nomenklatur Sistematis: Metode standar untuk menyebutkan senyawa organik berdasarkan jenis dan posisi gugus fungsi dari molekul.
-
Substituen: Atom atau sekelompok atom yang menggantikan satu atau lebih hidrogen pada molekul amonia untuk membentuk amina.
-
Awalan dan Akhiran: Bagian dari nama senyawa organik yang menyatakan, secara berurutan, substituen yang ada dan fungsi kimia utama dari molekul tersebut.
Konsep dan Informasi Utama
- Kehadiran gugus amina penting untuk penggolongan senyawa.
- Perbedaan antara amina primer, sekunder, tersier, dan kuartener didasarkan pada jumlah gugus yang terikat pada nitrogen.
- Nomenklatur dipengaruhi oleh struktur amina, apakah alifatik atau aromatik.
- Posisi substituen dinyatakan dalam bentuk angka, yang harus sekecil mungkin pada rantai utama.
Teori yang Lebih Terperinci dan Langkah demi Langkah
- Untuk menyebutkan nama amina primer: Identifikasi gugus alkil terpanjang yang terikat pada nitrogen dan tambahkan akhiran -amina (misalnya: etanamina).
- Untuk amina sekunder dan tersier: Sebutkan gugus yang terikat pada nitrogen dalam urutan abjad, yang diikuti dengan kata amina (misalnya: dietilamina).
- Untuk rantai yang lebih kompleks, gunakan awalan "N" untuk menunjukkan gugus yang terikat langsung pada nitrogen (misalnya: N,N-dimetilanilina).
- Untuk kasus yang melibatkan gugus fungsi atau rantai yang kompleks, penting untuk memprioritaskan fungsi organik yang berkedudukan lebih tinggi.
Contoh dan Kasus Ilustratif
-
Contoh amina primer: Metanamina (CH₃NH₂) - gugus metil (CH₃) terikat pada gugus amina (NH₂).
Teori di baliknya: Mengidentifikasi gugus amina secara langsung, menyebutkan nama rantai karbon terpanjang, dan menambahkan akhiran -amina.
-
Contoh amina sekunder: Etilmetilamina (C₂H₅NHCH₃) - gugus etil (C₂H₅) dan gugus metil (CH₃) terikat pada nitrogen.
Teori di baliknya: Urutan abjad gugus menentukan nomenklaturnya, dan keduanya dinyatakan sebelum kata amina, untuk menunjukkan bahwa kedua gugus berbeda yang terikat pada nitrogen.
-
Contoh amina tersier: Trimetilamina (N(CH₃)₃) - tiga gugus metil terikat pada atom nitrogen yang sama.
Teori di baliknya: Awalan "tri-" menunjukkan keberadaan tiga gugus identik yang terikat pada nitrogen, dan kata amina melengkapi nomenklaturnya.
Kompleksitas contoh meningkat seiring dengan strukturnya, tetapi logika mengidentifikasi gugus dan penerapan aturan IUPAC tetap konsisten.
RINGKASAN - Memahami Nomenklatur Amina
Rangkuman Poin-Poin Paling Relevan
- Amina adalah senyawa organik yang mengandung nitrogen, diklasifikasikan sebagai primer, sekunder, tersier, atau kuartener.
- Nomenklatur IUPAC untuk amina melibatkan identifikasi gugus fungsi (-NH2, -NHR, -NR2) dan rantai karbon yang berhubungan.
- Amina primer memiliki akhiran -amina setelah nama rantai karbon terpanjang yang terikat pada N.
- Amina sekunder dan tersier disebutkan namanya setelah gugus alkil dalam urutan abjad yang diikuti dengan amina.
- Pada struktur yang lebih kompleks, awalan "N" menunjukkan gugus yang terikat langsung pada nitrogen.
- Nomenklatur didasarkan pada struktur molekul, dengan penomoran sekecil mungkin untuk substituen.
Kesimpulan
- Struktur kimia amina menentukan nomenklaturnya yang spesifik.
- Memahami prioritas antarfungsi organik dan penggunaan awalan dan akhiran yang tepat sangat penting untuk nomenklatur IUPAC.
- Nomenklatur sistematis memungkinkan identifikasi yang akurat dan komunikasi universal tentang struktur amina.
- Berlatih dengan beragam contoh memperkuat pemahaman terhadap aturan nomenklatur dan kemampuan untuk menyebutkan nama amina dengan tepat.