Pengantar & Konsep Dasar Pengembangan; Teori Lokasi (Pertanian & Industri); Teori Tempat Sentral; Kutub Pertumbuhan & Agropolitan; Aplikasi, Tantangan, & Masa Depan

Teori Pengembangan Wilayah

Teori Pengembangan Wilayah

Memahami fondasi pembangunan berkelanjutan di Indonesia.

Agenda

• Pengantar & Konsep Dasar Pengembangan

• Teori Lokasi (Pertanian & Industri)

• Teori Tempat Sentral

• Kutub Pertumbuhan & Agropolitan

• Aplikasi, Tantangan, & Masa Depan

Pengantar Teori Pengembangan Wilayah

Teori pengembangan wilayah adalah fondasi krusial dalam merancang strategi pembangunan yang berkelanjutan dan berkeadilan. Pemahaman teori seperti lokasi industri atau kutub pertumbuhan esensial untuk menganalisis pola spasial. Ini membantu merumuskan kebijakan efektif guna mengatasi disparitas regional di Indonesia.

Infrastruktur Centro-Oeste: fondasi pembangunan berkelanjutan wilayah.

Mengapa Teori Penting?

Bagaimana teori pengembangan wilayah membantu kita menganalisis pola spasial, memprediksi dampak kebijakan, dan mengoptimalkan alokasi sumber daya untuk pertumbuhan wilayah yang efisien?

Konsep Dasar Pengembangan

• Pertumbuhan Ekonomi: Peningkatan PDB per kapita, contohnya industri manufaktur.

• Pemerataan: Distribusi pendapatan, contohnya program bantuan sosial pemerintah.

• Keberlanjutan: Keseimbangan lingkungan dan sosial, contohnya pembangunan kota hijau.

• Interaksi Spasial: Keterkaitan antar wilayah, contohnya jalur tol Trans-Jawa.

Teori Lokasi Pertanian

Teori Lokasi Pertanian memperkenalkan model Von Thünen, yang dikembangkan pada awal abad ke-19. Model ini menjelaskan pola penggunaan lahan pertanian berdasarkan jarak ke pasar dan biaya transportasi. Contohnya, lahan dekat pasar cocok untuk produk mudah rusak seperti susu, sementara lahan jauh untuk gandum.

Dampak manusia pada lanskap pertanian: model Von Thünen.

Zona Produksi Von Thünen

Model Von Thünen mengilustrasikan zona produksi pertanian konsentris di sekitar pasar tunggal, dipengaruhi biaya transportasi dan nilai produk. Zona terdekat didominasi hortikultura dan susu, diikuti kehutanan, lalu pertanian biji-bijian, hingga peternakan ekstensif di zona terjauh. Misalnya, di sekitar kota besar seperti Bandung, pertanian sayuran intensif dan peternakan ayam potong akan lebih dekat pasar daripada perkebunan sawit.

Von Thünen: Zona pertanian konsentris berdasarkan biaya transportasi.

Asumsi &amp; Relevansi Pertanian

• Asumsi: Lahan homogen, iklim, kesuburan seragam.

• Asumsi: Transportasi tunggal, biaya proporsional jarak.

• Asumsi: Pasar tunggal sentral, petani rasional.

• Relevansi: Zonasi pertanian modern, kebijakan pangan global.

Teori Lokasi Industri

Teori Lokasi Industri, dikembangkan oleh Alfred Weber (1909), berfokus pada penentuan lokasi pabrik optimal. Tujuannya meminimalkan biaya transportasi bahan baku dan produk jadi ke pasar. Contohnya, pabrik semen cenderung dekat sumber batu kapur untuk mengurangi biaya angkut bahan baku berat.

Lokasi industri Weber: minimalkan biaya transportasi bahan baku dan produk.

Faktor Penentu Lokasi Industri

• Biaya transportasi bahan baku (contoh: pabrik semen di Bogor).

• Biaya transportasi produk jadi (contoh: industri makanan di perkotaan).

• Ketersediaan dan upah tenaga kerja (contoh: industri garmen di Semarang).

• Keuntungan aglomerasi industri (contoh: Kawasan Industri Karawang).

Isodapane &amp; Biaya Minimum

Isodapane adalah garis yang menghubungkan titik-titik lokasi dengan total biaya transportasi (bahan baku dan produk jadi) yang sama, sebuah konsep kunci dalam teori lokasi industri Alfred Weber. Garis ini membantu mengidentifikasi zona dengan biaya pengangkutan yang setara, memungkinkan analisis komparatif antar lokasi. Titik lokasi optimal suatu industri, seperti pabrik pengolahan kelapa sawit di Riau, ditemukan pada perpotongan isodapane yang menghasilkan biaya produksi total (termasuk transportasi, tenaga kerja, dan lahan) paling minimum.

Isodapane: Menemukan lokasi industri optimal dengan biaya transportasi minimum.

Isodapane: Menemukan lokasi industri optimal untuk produksi komoditas.

Teori Tempat Sentral

Teori Tempat Sentral, oleh Walter Christaller (1933) dan August Lösch, menganalisis distribusi spasial dan hierarki pemukiman. Ini didasarkan pada jangkauan dan ambang batas penyediaan barang dan jasa dari pusat-pusat layanan. Contohnya, kota besar berfungsi sebagai pusat layanan tersier seperti universitas dan rumah sakit rujukan bagi daerah sekitarnya.

Pasar modern: pusat layanan dalam teori tempat sentral.

Hierarki Pusat Layanan

Hierarki pusat layanan menggambarkan penataan permukiman berdasarkan jangkauan dan jenis layanan yang ditawarkan. Misalnya, desa menyediakan kebutuhan dasar seperti warung, sementara kota kabupaten menawarkan fasilitas lebih lengkap seperti rumah sakit dan universitas. Sistem ini membentuk jaringan yang efisien dalam distribusi barang dan jasa.

Pusat transportasi urban terintegrasi, mencerminkan hierarki layanan kota.

Jangkauan (Range)

Ambang Batas (Threshold)

Jangkauan merujuk pada jarak maksimum yang bersedia ditempuh konsumen untuk memperoleh barang atau jasa tertentu dari suatu pusat. Konsep ini menentukan seberapa luas wilayah pasar yang dapat dilayani oleh suatu fungsi ekonomi. Sebagai contoh, konsumen mungkin hanya menempuh jarak pendek untuk membeli kebutuhan pokok di warung, namun bersedia menempuh jarak ratusan kilometer untuk layanan medis spesialis di rumah sakit rujukan nasional.

Ambang batas adalah jumlah minimum populasi atau permintaan yang dibutuhkan agar suatu penyedia barang atau jasa dapat beroperasi secara ekonomis dan berkelanjutan. Jika jumlah konsumen di bawah ambang batas ini, penyedia layanan tersebut tidak akan mampu bertahan. Misalnya, sebuah toko buku independen di kota kecil memerlukan jumlah pembeli tetap yang cukup untuk menutupi biaya operasionalnya, berbeda dengan kebutuhan jumlah pelanggan sebuah pusat perbelanjaan besar.

Teori Pengembangan Wilayah

Pengantar & Konsep Dasar Pengembangan; Teori Lokasi (Pertanian & Industri); Teori Tempat Sentral; Kutub Pertumbuhan & Agropolitan; Aplikasi, Tantangan, & Masa Depan

Pengguna yang melihat slide ini juga menyukai...